Sejarah Inter Milan
Milan didirikan pada 9 Maret 1908 dengan nama Internazionale Milano
Football Club. Sejarah berdirinya Inter tak lepas dari terpecahnya
anggota Milan Cricket and Football Club yang kini dikenal sebagai AC
Milan. Beberapa dari pendiri Milan yang terdiri dari orang-orang Italia
dan Swiss tidak setuju dengan kebijakan klub yang tidak mengizinkan
pemain asing untuk bermain di Milan. Mereka akhirnya memilih keluar dan
mendirikan klub baru. Nama Internazionale diambil dari keinginan
pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak
pemain dari negara-negara luar.
Inter sukses memperoleh Scudetto pertama pada musim 1909-10. Klub yang berjuluk La Beneamata ini kembali menjadi yang terbaik di Italia pada musim 1919-20.Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 1928, Inter melebur dengan klub lokal yakni Unione Sportivo Milanese sehingga nama klub berubah menjadi Ambrosiana Inter. Meskipun berganti nama, Inter tetap sukses merebut gelar ketiga pada musim 1929-20. Selanjutnya pada musim 1938-39, Inter sukses merebut Coppa Italia untuk pertama kalinya. Saat itu, Inter diperkuat oleh striker legendaris, Giuseppe Meazza.
Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mulai memakai nama asli mereka, Internazionale Milano. Setelah Perang Dunia I, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter.
Orang yang berperan besar dalam hal ini adalah Carlo Masseroni, presiden klub Inter yang telah menjabat sejak tahun 1942. Pada era ini, Inter juga sukses merajai Eropa. Inter yang diarsiteki Helenio Herrera terkenal dengan taktik pertahanan gerendel yang disebut Catenaccio. Inter sukses merebut juara Liga Champions dua kali berturut-turut pada 1963-64 dan 1964-65. Keperkasaan Inter semakin menjadi-jadi di musim 1964/1965 dengan meraih tiga gelar sekaligus, yakni scudetto, Piala Champions dan Piala Intercontinental.
Setelah Ernesto Pellegrini lengser dari kursi presiden, tanggal 18 Februari 1995 Massimo Moratti yang merupakan anak dari Angelo Moratti naik tahta untuk meduduki kursi Presiden Inter. Moratti tak segan mengeluarkan banyak uang untuk membeli banyak pemain. Namun, Scudetto yang didambakan tak kunjung direbut. Tercatat, satu-satunya gelar yang direbut adalah Piala UEFA musim 1997-98.
Inter kembali mencapai masa keemasan sejak kedatangan Roberto Mancini pada 2004. Diawali dengan gelar Coppa Italia 2004-05, Mancini lalu
mempersembahkan Piala Super Italia 2005. Gelar Piala Super Italia pertama yang diraih Inter sejak tahun 1989.
Inter akhirnya mendapatkan gelar Scudetto 2005-06 karena skandal Calciopoli yang menimpa Juventus dan klub-klub besar di Italia. Beberapa media menyebutnya "Scudetto of Honesty" (juara dari sebuah kejujuran). Kasus ini membuat Juventus (aktor utama pengaturan skor) dicopot dua gelarnya sekaligus, yakni tahun 2005 (musim ini tak ada juara) dan tahun 2006 (diberikan kepada Inter karena saat itu berada diposisi runner up). Juventus harus bermain di Serie B. Ini membuat Inter menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah terdegradasi ke Serie B. Oleh karena itu di dalam lagu kebangsaannya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Musim selanjutnya 2006/2007, klub pesaingnya seperti Juventus yang harus bermain di Seri B dan beberapa klub besar seperti Milan, Roma, Fiorentina dan Lazio yang mengalami pengurangan nilai dari kasus Calciopoli, Inter pun dengan mudah memperoleh scudettonya yang ke-15. Inter juga sukses menorehkan rekor 17 kemenangan beruntun di kancah domestik, mematahkan rekor 15 kemenangan beruntun yang sempat diraih Real Madrid dan Bayern Munich. Namun saat itu Inter mendapatkan berita duka karena sang presiden, Giacinto Facchetti meninggal dunia.
Moratti pun akhirnya kembali menjabat sebagai Presiden Inter dan bertahan hingga sekarang.Musim 2007-08 terjadi konflik internal di Inter karena ketidaksepahaman Moratti dengan Roberto Mancini dan di akhir musim Mancini pun mundur dari jabatannya. Moratti lalu menunjuk Jose Mourinho sebagai allenatore baru Inter.
Kedatangan Mourinho benar-benar menjadi berkah bagi La Beneamata. Pelatih berjuluk The Special One itu sukses meraih Treble Winners yakni Scudetto, Coppa Italia, dan Liga Champions. Gelar Liga Champions terasa sangat spesial karena terakhir kali direbut Inter pada 1964-65. Inter juga tercatat sebagai satu-satunya klub Italia yang merebut Treble Winners.
Sayangnya, romantisme Inter Milan dan Jose Mourinho harus berakhir. Mourinho memutuskan untuk menukangi Real Madrid. Inter lalu menunjuk Rafael Benitez untuk menggantikan Mourinho. Benitez menyempurnakan prestasi Inter pada 2010 dengan merebut Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub. Dengan demikian pada 2010, Inter sukses merebut 5 gelar sekaligus.
Namun, Benitez gagal memberikan performa gemilang di Serie A. Inter terancam gagal mempertahankan Scudetto yang telah direbut dalam 5 musim beruntun. Akhirnya, posisi Benitez pun digantikan oleh Leonardo. Leonardo sanggup membawa Inter menduduki posisi runner-up di Serie A dan menjuarai Coppa Italia. Ini membuat Inter selalu meraih minimal 1 gelar sejak musim 2004-05 hingga 2010-11.
Keputusan Leonardo yang memilih menjadi direktur teknik PSG membuat Inter seolah kehilangan arah. Pelatih baru Gian Piero Gasperini dipecat setelah hanya merebut 1 poin dari 5 laga Serie A. Pengganti Gasperini, Claudio Ranieri pun belum mampu memberikan prestasi maksimal. Untuk kali pertama sejak 2004-05, Inter harus mengakhiri musim tanpa gelar. Beruntung, Tim Primavera Inter masih sanggup menjadi juara Liga Champions U-19.
Prestasi Inter Milan:
Domestik:
18 kali Juara Seri A: Tahun 1910 ; 1920 ; 1930 ; 1938 ; 1940 ; 1953 ;
1954 ; 1963 ; 1965 ; 1966 ; 1971 ; 1980 ; 1989 ; 2006 ; 2007 ; 2008 ;
2009 ; 2010
7 kali Juara Piala Italia: Tahun 1939 ; 1978 ; 1982 ; 2005 ; 2006 ;
2010 ; 2011
5 kali Juara Supercoppa Italia: Tahun 1989 ; 2005 ; 2006 ; 2008 ; 2010
Internasional:
2 kali Juara Piala Intercontinental: Tahun 1964 dan 1965
1 kali Runner Up Piala Super Intercontinental: Tahun 1968
1 kali Juara FIFA Club World Cup: Tahun 2010
Eropa:
Juara 3 kali European Cup / Liga Champions: Tahun 1964 ; 1965 ; 2010
Juara 3 kali UEFA Cup: Tahun 1991 ; 1994 ; 1998
Runner up 1 kali UEFA Super Cup: Tahun 2010
Catatan Prestasi Lain:
- Satu-satunya klub Italia yang tak pernah degradasi ke Serie B
- Satu-satunya klub Italia yang pernah treble winners (2010), ditambah Super Italia dan Piala Dunia Antarklub menjadi 5 gelar dalam semusim
- 5 kali Scudetto beruntun 2005-2010 sama dengan prestasi Torino 1943-1949 (musim 1944-45 tak ada Serie A karena Perang Dunia).
Inter sukses memperoleh Scudetto pertama pada musim 1909-10. Klub yang berjuluk La Beneamata ini kembali menjadi yang terbaik di Italia pada musim 1919-20.Kapten dan Pelatih yang membawa Inter meraih Scudetto pertama adalah Virgilio Fossati , yang tewas dalam Perang Dunia I.
Pada tahun 1928, Inter melebur dengan klub lokal yakni Unione Sportivo Milanese sehingga nama klub berubah menjadi Ambrosiana Inter. Meskipun berganti nama, Inter tetap sukses merebut gelar ketiga pada musim 1929-20. Selanjutnya pada musim 1938-39, Inter sukses merebut Coppa Italia untuk pertama kalinya. Saat itu, Inter diperkuat oleh striker legendaris, Giuseppe Meazza.
Sejak tahun 1942 sampai sekarang, nama Ambrosiana-Inter tidak pernah dipakai lagi dan mulai memakai nama asli mereka, Internazionale Milano. Setelah Perang Dunia I, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh pada tahun 1954. Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter.
Orang yang berperan besar dalam hal ini adalah Carlo Masseroni, presiden klub Inter yang telah menjabat sejak tahun 1942. Pada era ini, Inter juga sukses merajai Eropa. Inter yang diarsiteki Helenio Herrera terkenal dengan taktik pertahanan gerendel yang disebut Catenaccio. Inter sukses merebut juara Liga Champions dua kali berturut-turut pada 1963-64 dan 1964-65. Keperkasaan Inter semakin menjadi-jadi di musim 1964/1965 dengan meraih tiga gelar sekaligus, yakni scudetto, Piala Champions dan Piala Intercontinental.
Setelah Ernesto Pellegrini lengser dari kursi presiden, tanggal 18 Februari 1995 Massimo Moratti yang merupakan anak dari Angelo Moratti naik tahta untuk meduduki kursi Presiden Inter. Moratti tak segan mengeluarkan banyak uang untuk membeli banyak pemain. Namun, Scudetto yang didambakan tak kunjung direbut. Tercatat, satu-satunya gelar yang direbut adalah Piala UEFA musim 1997-98.
Inter kembali mencapai masa keemasan sejak kedatangan Roberto Mancini pada 2004. Diawali dengan gelar Coppa Italia 2004-05, Mancini lalu
mempersembahkan Piala Super Italia 2005. Gelar Piala Super Italia pertama yang diraih Inter sejak tahun 1989.
Inter akhirnya mendapatkan gelar Scudetto 2005-06 karena skandal Calciopoli yang menimpa Juventus dan klub-klub besar di Italia. Beberapa media menyebutnya "Scudetto of Honesty" (juara dari sebuah kejujuran). Kasus ini membuat Juventus (aktor utama pengaturan skor) dicopot dua gelarnya sekaligus, yakni tahun 2005 (musim ini tak ada juara) dan tahun 2006 (diberikan kepada Inter karena saat itu berada diposisi runner up). Juventus harus bermain di Serie B. Ini membuat Inter menjadi satu-satunya tim yang tidak pernah terdegradasi ke Serie B. Oleh karena itu di dalam lagu kebangsaannya yang berjudul C'e solo l'Inter (hanya ada Inter satu-satunya) disebutkan bahwa Inter mempunyai gen Serie A dan tidak mengenal Seri lainnya.
Musim selanjutnya 2006/2007, klub pesaingnya seperti Juventus yang harus bermain di Seri B dan beberapa klub besar seperti Milan, Roma, Fiorentina dan Lazio yang mengalami pengurangan nilai dari kasus Calciopoli, Inter pun dengan mudah memperoleh scudettonya yang ke-15. Inter juga sukses menorehkan rekor 17 kemenangan beruntun di kancah domestik, mematahkan rekor 15 kemenangan beruntun yang sempat diraih Real Madrid dan Bayern Munich. Namun saat itu Inter mendapatkan berita duka karena sang presiden, Giacinto Facchetti meninggal dunia.
Moratti pun akhirnya kembali menjabat sebagai Presiden Inter dan bertahan hingga sekarang.Musim 2007-08 terjadi konflik internal di Inter karena ketidaksepahaman Moratti dengan Roberto Mancini dan di akhir musim Mancini pun mundur dari jabatannya. Moratti lalu menunjuk Jose Mourinho sebagai allenatore baru Inter.
Kedatangan Mourinho benar-benar menjadi berkah bagi La Beneamata. Pelatih berjuluk The Special One itu sukses meraih Treble Winners yakni Scudetto, Coppa Italia, dan Liga Champions. Gelar Liga Champions terasa sangat spesial karena terakhir kali direbut Inter pada 1964-65. Inter juga tercatat sebagai satu-satunya klub Italia yang merebut Treble Winners.
Sayangnya, romantisme Inter Milan dan Jose Mourinho harus berakhir. Mourinho memutuskan untuk menukangi Real Madrid. Inter lalu menunjuk Rafael Benitez untuk menggantikan Mourinho. Benitez menyempurnakan prestasi Inter pada 2010 dengan merebut Piala Super Italia dan Piala Dunia Antarklub. Dengan demikian pada 2010, Inter sukses merebut 5 gelar sekaligus.
Namun, Benitez gagal memberikan performa gemilang di Serie A. Inter terancam gagal mempertahankan Scudetto yang telah direbut dalam 5 musim beruntun. Akhirnya, posisi Benitez pun digantikan oleh Leonardo. Leonardo sanggup membawa Inter menduduki posisi runner-up di Serie A dan menjuarai Coppa Italia. Ini membuat Inter selalu meraih minimal 1 gelar sejak musim 2004-05 hingga 2010-11.
Keputusan Leonardo yang memilih menjadi direktur teknik PSG membuat Inter seolah kehilangan arah. Pelatih baru Gian Piero Gasperini dipecat setelah hanya merebut 1 poin dari 5 laga Serie A. Pengganti Gasperini, Claudio Ranieri pun belum mampu memberikan prestasi maksimal. Untuk kali pertama sejak 2004-05, Inter harus mengakhiri musim tanpa gelar. Beruntung, Tim Primavera Inter masih sanggup menjadi juara Liga Champions U-19.
Prestasi Inter Milan:
Domestik:
18 kali Juara Seri A: Tahun 1910 ; 1920 ; 1930 ; 1938 ; 1940 ; 1953 ;
1954 ; 1963 ; 1965 ; 1966 ; 1971 ; 1980 ; 1989 ; 2006 ; 2007 ; 2008 ;
2009 ; 2010
7 kali Juara Piala Italia: Tahun 1939 ; 1978 ; 1982 ; 2005 ; 2006 ;
2010 ; 2011
5 kali Juara Supercoppa Italia: Tahun 1989 ; 2005 ; 2006 ; 2008 ; 2010
Internasional:
2 kali Juara Piala Intercontinental: Tahun 1964 dan 1965
1 kali Runner Up Piala Super Intercontinental: Tahun 1968
1 kali Juara FIFA Club World Cup: Tahun 2010
Eropa:
Juara 3 kali European Cup / Liga Champions: Tahun 1964 ; 1965 ; 2010
Juara 3 kali UEFA Cup: Tahun 1991 ; 1994 ; 1998
Runner up 1 kali UEFA Super Cup: Tahun 2010
Catatan Prestasi Lain:
- Satu-satunya klub Italia yang tak pernah degradasi ke Serie B
- Satu-satunya klub Italia yang pernah treble winners (2010), ditambah Super Italia dan Piala Dunia Antarklub menjadi 5 gelar dalam semusim
- 5 kali Scudetto beruntun 2005-2010 sama dengan prestasi Torino 1943-1949 (musim 1944-45 tak ada Serie A karena Perang Dunia).
No comments:
Post a Comment